KEKECEWAAN ADALAH :
Ada beberapa manfaat yang cukup menarik untuk diceritakan, salah satunya
adalah harapan yang proporsional terhadap orang lain. Ada yang
mengatakan bahwa besarnya kekecewaan kita terhadap orang lain, di ukur
dari jarak antara harapan kita dengan realita. Kalau kita terlalu besar
mengharapkan orang lain untuk berpikiran sama dengan diri kita, semakin
besar pula kekecewaan yang kita rasakan… dan mungkin sering. Begitu
sebaliknya, bila harapan kita sesuai dengan realita yang ada, atau
paling tidak jaraknya tidak terlalu jauh, semakin kecil pula ukuran
kekecewaan kita terhadap orang lain. Ada yang mengatakan kita tidak bisa
menilai suatu buku dari cover luarnya saja … mungkin itu ada benarnya
juga, ya walaupun penampilan itu diperlukan tapi kalau dalamnya bobrok
ya samimawon. Kadang kala, penampilan luar bisa saja mengkelabui mata
kita dalam menilai sikap dan kepribadian orang tersebut. Hampir selalu,
orang orang yang saya anggap remeh seringkali malah membantu saya ketika
situasi memang diperlukan. Memang tidak semua orang yang membantu saya
di situasi yang sulit, tapi ini terus terjadi berulang ulang kali hingga
membuat saya menyesal menilai orang lain terlalu cepat hanya karena
penampilan luarnya saja.
Suatu hal yang normal bila kita menilai pertama kali karena
penampilannya, tapi kali ini saya menambah prosedur penilaian dengan
tidak menghakimi orang tersebut secara cepat hanya karena menilai cara
berpenampilan semata. “orang itu mungkin tidak bisa diandalkan, tapi
mungkin memiliki kelebihan yang lain yang bermanfaat bagi orang lain.
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka,
sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa .... " ( Al Hujuraat :
12 )
KARAKTER
APAKAH Anda mempunyai teman yang sering kluyuran ? Tipe yang memiliki
banyak teman, gak pernah betah dirumah, apalagi kalau sudah baca buku,
sering melupakan hal-hal spele yang kita anggap penting, dan yang paling
menyebalkan adalah memudahkan segala hal yang kita pikir itu adalah hal
berat untuk ditinggalkan.
Ada karakter yang cenderung diam dan tidak banyak omong. Ciri khas yang
terlihat jelas adalah mudah menerima keadaan apapun yang menghadang,
tidak menyukai sengketa dan cenderung mendamaikan. Sayangnya,
kelemahannya adalah sulit mengambil keputusan dan suka sekali yang
namanya menunda. Menariknya, dia adalah seorang pendengar setia bagi
siapa saja yang ingin CURHAT. Lain dengan tipe yang satu ini, orang ini
tahu benar apa yang harus dilakukan, bahkan keputusan sangat cepat
ditentukannya dengan mudah. Orang ini berpikir bahwa dunia pasti beres
bila ada dirinya, kadangkala kalau karakternya yang cenderung extrim,
justru orang lain, menurut pikirannya malah merepotkan dan mengganggu.
Ini menyebabkan banyak orang tidak menyukainya. Satu ini cukup menarik,
dia cenderung perfectsionist, tidak akan pernah lupa akan janji, tanggal
ulang tahun, hadiah pemberian dan segala hal kecil yang menarik
perhatiannya. Menyukai kerapihan berpakaian dan sangat hati hati
melangkah dalam setiap aktifitas. Sangat menyukai keteraturan hampir
disegala bidang kehidupan, biasanya rumah atau ruang tidurnya tertata
rapih pada tempatnya.
MANAKAH KITA ?
Kita selalu akan berhadapan dengan manusia, individu yang unik, menarik
dan berbeda dengan diri kita. Pengalaman menarik, lucu dan mungkin
konyol justru seringkali terjadi dimana kita berhadapan dengan orang
lain yang sama sekali berbeda dengan diri kita. Itu mungkin hanya
terjadi bila kita bisa menerimanya sebagai suatu hal yang wajar dan
normal. Sejak kecil kita selalu diajarkan untuk selalu bersikap baik
pada setiap orang. Sampai sekarang pun kita tetap melihat hal itu
sebagai sebuah sikap etika mendasar yang seharusnya menjadi sikap semua
orang di muka bumi ini. Bahkan ketika kita hidup di jaman sekarang pun,
dimana kita hidup di jaman yang tidak mudah kita begitu saja percaya
kepada setiap orang, tetap saya selalu berusaha untuk berprasangka baik
kepada setiap orang yang saya temui, bahkan kepada orang yang belum kita
kenal sekalipun. Paling tidak kepadanya tetap kita tebarkan senyum, dan
menghormati dia sebagai sesama manusia, walaupun untuk kondisi tertentu
tetap harus waspada dengan segala kemungkinan. Dan salah satu pembeda
antara orang yang memiliki karakter dan tidak adalah pada kemampuan
orang yang secara jelas dapat ‘melihat’ apa misinya hidup di dunia ini (
seperti istilah ‘hasil akhir’ dari sebuah tindakan ), dan sadar apakah
misinya tersebut sejalan dengan nilai-nilai universal sebagai hakekat
hidup manusia di dunia ini. Ada sebuah pengertian dimana sebuah tindakan
atau penciptaan sebaiknyalah terjadi melalui dua tahap. Yang pertama
adalah Mental Creation, yang arti sederhananya adalah sebuah rencana,
dari sebuah rencana yang sederhana sekedar diangan-angan. Yang kedua
disebut sebagai Phisical Creation, yaitu dengan melakukan apa yang sudah
direncanakan. Dan salah satu langkah yang harus dilalui pada proses
berencana ( mental creation ), adalah menerawang, mencoba mendefinisikan
secara jelah ‘hasil akhir’ yang seharusnya terjadi dari tindakan atau
penciptaan yang akan dilakukan.
Secara ‘makro’, yang terjadi secara kolektif pada bangsa kita bisa kita
rasakan kondisi ‘perilaku’ pengetahuan tanpa karakter ini. Begitu
mengakarnya perilaku korupsi, sedikitnya kepekaan empati antar sesama
manusia terutama pada saudara-saudara kita yang hidup di kota-kota
besar, tingkat sopan-santun pengendara kendaraan di jalan.
Sampai hal-hal ‘mikro’, bila kita melihat sambil berkaca pada diri dan
keluarga kita, seperti kemauan kita untuk selalu mempertanyakan misi
kita alias ‘hasil akhir’ yang kita inginkan pada setiap keputusan
tindakan kita, kemauan kita untuk selalu belajar dan berubah dalam
rangka perbaikan diri dan keluarga. Kemauan kita menjadi panutan bagi
orang-orang disekitar kita terutama bagi anak-anak kita untuk menjadi
contoh yang baik. Karakter memang tidak bisa dibangun dalam semalam,
terlebih bagi diantara kita yang kurang begitu peka dan merasa bahwa
dirinya sudah cukup memiliki karakter. Kita bisa jadi mulai merasakan
memiliki pengetahuan yang cukup sehingga bisa membuat hidup ini menjadi
lebih mudah. Tapi tanpa ketajaman ‘penglihatan’ kita akan ‘hasil akhir’
yang ingin kita capai dari setiap sendi kehidupan kita sehingga
menjadikan hidup lebih terarah. Masalahnya sekarang seberapa besar
keyakinan dan kemauan kita untuk berubah ? Karakter pemarah, karakter
pemalas, karakter tukang ngaret, karakter defensif, karakter pembohong,
karakter pembual, karakter egois, karakter kompulsif, karakter penakut,
karakter depresif, karakter manipulatif dan beribu-ribu karakter lainnya
SEMUA BISA BERUBAH. Pertanyaannya adalah mau tidak si manusia itu
berubah ?
Kalau sudah mau berubah, pertanyaan selanjutnya adalah mau tidak dia
berjuang untuk berubah ? Perubahan bukan hal yang mudah dan dapat
dicapai dalam waktu satu malam. Perubahan itu mungkin perlu dilakukan
dengan usaha yang sangat gigih sedikit demi sedikit, selangkah demi
selangkah, setakar demi setakar. Kebayang sudah berapa puluh tahun
mungkin si karakter telah mengendap dan mengalir lancar dalam diri.
Kebayang pula sudah berapa puluh tahun kita telah terbiasa menjalankan
karakter tersebut. Apa tidak ada gunanya semua untuk menghasilkan
keadaan yang lebih baik? Banyak orang mengatakan ingin berubah dan akan
berubah. Tetapi tidak banyak orang yang benar-benar berjuang mewujudkan
perubahan itu. Setiap orang juga tentunya pernah kena teguran, tamparan
dan bahkan cacian. Tetapi tidak banyak orang yang bisa belajar dari
teguran, tamparan dan cacian tersebut serta menjadikannya sebagai wake
up call. Atau kita masih bisa menggunakan atribut ‘kemanusiaan’ kita
untuk berjuang dan berubah menghasilkan keadaan yang lebih baik ?
*> Diambil Dari Berbagai Sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar