Selasa, 10 April 2012

KARAKTER

KEKECEWAAN ADALAH :
Ada beberapa manfaat yang cukup menarik untuk diceritakan, salah satunya adalah harapan yang proporsional terhadap orang lain. Ada yang mengatakan bahwa besarnya kekecewaan kita terhadap orang lain, di ukur dari jarak antara harapan kita dengan realita. Kalau kita terlalu besar mengharapkan orang lain untuk berpikiran sama dengan diri kita, semakin besar pula kekecewaan yang kita rasakan… dan mungkin sering. Begitu sebaliknya, bila harapan kita sesuai dengan realita yang ada, atau paling tidak jaraknya tidak terlalu jauh, semakin kecil pula ukuran kekecewaan kita terhadap orang lain. Ada yang mengatakan kita tidak bisa menilai suatu buku dari cover luarnya saja … mungkin itu ada benarnya juga, ya walaupun penampilan itu diperlukan tapi kalau dalamnya bobrok ya samimawon. Kadang kala, penampilan luar bisa saja mengkelabui mata kita dalam menilai sikap dan kepribadian orang tersebut. Hampir selalu, orang orang yang saya anggap remeh seringkali malah membantu saya ketika situasi memang diperlukan. Memang tidak semua orang yang membantu saya di situasi yang sulit, tapi ini terus terjadi berulang ulang kali hingga membuat saya menyesal menilai orang lain terlalu cepat hanya karena penampilan luarnya saja.
Suatu hal yang normal bila kita menilai pertama kali karena penampilannya, tapi kali ini saya menambah prosedur penilaian dengan tidak menghakimi orang tersebut secara cepat hanya karena menilai cara berpenampilan semata. “orang itu mungkin tidak bisa diandalkan, tapi mungkin memiliki kelebihan yang lain yang bermanfaat bagi orang lain.
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa .... " ( Al Hujuraat : 12 )

KARAKTER
APAKAH Anda mempunyai teman yang sering kluyuran ? Tipe yang memiliki banyak teman, gak pernah betah dirumah, apalagi kalau sudah baca buku, sering melupakan hal-hal spele yang kita anggap penting, dan yang paling menyebalkan adalah memudahkan segala hal yang kita pikir itu adalah hal berat untuk ditinggalkan.
Ada karakter yang cenderung diam dan tidak banyak omong. Ciri khas yang terlihat jelas adalah mudah menerima keadaan apapun yang menghadang, tidak menyukai sengketa dan cenderung mendamaikan. Sayangnya, kelemahannya adalah sulit mengambil keputusan dan suka sekali yang namanya menunda. Menariknya, dia adalah seorang pendengar setia bagi siapa saja yang ingin CURHAT. Lain dengan tipe yang satu ini, orang ini tahu benar apa yang harus dilakukan, bahkan keputusan sangat cepat ditentukannya dengan mudah. Orang ini berpikir bahwa dunia pasti beres bila ada dirinya, kadangkala kalau karakternya yang cenderung extrim, justru orang lain, menurut pikirannya malah merepotkan dan mengganggu. Ini menyebabkan banyak orang tidak menyukainya. Satu ini cukup menarik, dia cenderung perfectsionist, tidak akan pernah lupa akan janji, tanggal ulang tahun, hadiah pemberian dan segala hal kecil yang menarik perhatiannya. Menyukai kerapihan berpakaian dan sangat hati hati melangkah dalam setiap aktifitas. Sangat menyukai keteraturan hampir disegala bidang kehidupan, biasanya rumah atau ruang tidurnya tertata rapih pada tempatnya.

MANAKAH KITA ?
Kita selalu akan berhadapan dengan manusia, individu yang unik, menarik dan berbeda dengan diri kita. Pengalaman menarik, lucu dan mungkin konyol justru seringkali terjadi dimana kita berhadapan dengan orang lain yang sama sekali berbeda dengan diri kita. Itu mungkin hanya terjadi bila kita bisa menerimanya sebagai suatu hal yang wajar dan normal. Sejak kecil kita selalu diajarkan untuk selalu bersikap baik pada setiap orang. Sampai sekarang pun kita tetap melihat hal itu sebagai sebuah sikap etika mendasar yang seharusnya menjadi sikap semua orang di muka bumi ini. Bahkan ketika kita hidup di jaman sekarang pun, dimana kita hidup di jaman yang tidak mudah kita begitu saja percaya kepada setiap orang, tetap saya selalu berusaha untuk berprasangka baik kepada setiap orang yang saya temui, bahkan kepada orang yang belum kita kenal sekalipun. Paling tidak kepadanya tetap kita tebarkan senyum, dan menghormati dia sebagai sesama manusia, walaupun untuk kondisi tertentu tetap harus waspada dengan segala kemungkinan. Dan salah satu pembeda antara orang yang memiliki karakter dan tidak adalah pada kemampuan orang yang secara jelas dapat ‘melihat’ apa misinya hidup di dunia ini ( seperti istilah ‘hasil akhir’ dari sebuah tindakan ), dan sadar apakah misinya tersebut sejalan dengan nilai-nilai universal sebagai hakekat hidup manusia di dunia ini. Ada sebuah pengertian dimana sebuah tindakan atau penciptaan sebaiknyalah terjadi melalui dua tahap. Yang pertama adalah Mental Creation, yang arti sederhananya adalah sebuah rencana, dari sebuah rencana yang sederhana sekedar diangan-angan. Yang kedua disebut sebagai Phisical Creation, yaitu dengan melakukan apa yang sudah direncanakan. Dan salah satu langkah yang harus dilalui pada proses berencana ( mental creation ), adalah menerawang, mencoba mendefinisikan secara jelah ‘hasil akhir’ yang seharusnya terjadi dari tindakan atau penciptaan yang akan dilakukan.
Secara ‘makro’, yang terjadi secara kolektif pada bangsa kita bisa kita rasakan kondisi ‘perilaku’ pengetahuan tanpa karakter ini. Begitu mengakarnya perilaku korupsi, sedikitnya kepekaan empati antar sesama manusia terutama pada saudara-saudara kita yang hidup di kota-kota besar, tingkat sopan-santun pengendara kendaraan di jalan.
Sampai hal-hal ‘mikro’, bila kita melihat sambil berkaca pada diri dan keluarga kita, seperti kemauan kita untuk selalu mempertanyakan misi kita alias ‘hasil akhir’ yang kita inginkan pada setiap keputusan tindakan kita, kemauan kita untuk selalu belajar dan berubah dalam rangka perbaikan diri dan keluarga. Kemauan kita menjadi panutan bagi orang-orang disekitar kita terutama bagi anak-anak kita untuk menjadi contoh yang baik. Karakter memang tidak bisa dibangun dalam semalam, terlebih bagi diantara kita yang kurang begitu peka dan merasa bahwa dirinya sudah cukup memiliki karakter. Kita bisa jadi mulai merasakan memiliki pengetahuan yang cukup sehingga bisa membuat hidup ini menjadi lebih mudah. Tapi tanpa ketajaman ‘penglihatan’ kita akan ‘hasil akhir’ yang ingin kita capai dari setiap sendi kehidupan kita sehingga menjadikan hidup lebih terarah. Masalahnya sekarang seberapa besar keyakinan dan kemauan kita untuk berubah ? Karakter pemarah, karakter pemalas, karakter tukang ngaret, karakter defensif, karakter pembohong, karakter pembual, karakter egois, karakter kompulsif, karakter penakut, karakter depresif, karakter manipulatif dan beribu-ribu karakter lainnya SEMUA BISA BERUBAH. Pertanyaannya adalah mau tidak si manusia itu berubah ?
Kalau sudah mau berubah, pertanyaan selanjutnya adalah mau tidak dia berjuang untuk berubah ? Perubahan bukan hal yang mudah dan dapat dicapai dalam waktu satu malam. Perubahan itu mungkin perlu dilakukan dengan usaha yang sangat gigih sedikit demi sedikit, selangkah demi selangkah, setakar demi setakar. Kebayang sudah berapa puluh tahun mungkin si karakter telah mengendap dan mengalir lancar dalam diri.
Kebayang pula sudah berapa puluh tahun kita telah terbiasa menjalankan karakter tersebut. Apa tidak ada gunanya semua untuk menghasilkan keadaan yang lebih baik? Banyak orang mengatakan ingin berubah dan akan berubah. Tetapi tidak banyak orang yang benar-benar berjuang mewujudkan perubahan itu. Setiap orang juga tentunya pernah kena teguran, tamparan dan bahkan cacian. Tetapi tidak banyak orang yang bisa belajar dari teguran, tamparan dan cacian tersebut serta menjadikannya sebagai wake up call. Atau kita masih bisa menggunakan atribut ‘kemanusiaan’ kita untuk berjuang dan berubah menghasilkan keadaan yang lebih baik ?

*> Diambil Dari Berbagai Sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar