Motivasi
diri berawal dari dorongan keyakinan dalam diri sendiri untuk menang.
Ini dibentuk oleh cita-cita dan impian besar yang akan memotivasi orang
untuk meraihnya. Kisah orang-orang sukses bermula dari sebuah impian yang diimplementasikan dalam serangkaian aktivitas sehari-hari.
Seseorang harus mempunyai cita-cita besar yang disertai keyakinan bahwa Allah dekat dan mendampingi melalui hati nurani. Dorongan hati nurani inilah akan mudah diketahui bila kita mempunyai hati yang bersih. Keyakinan
bahwa Allah dekat dan sayang kepada kita akan memberikan dorongan hati
nurani yang sangat besar yang pada gilirannya lahir optimisme kita untuk
meraih cita-cita. Hati merupakan pembimbing terhadap apa yang harus dituju dan apa yang harus diperbuat.
Motivasi
yang berasal dari dorongan suara hati atau hati nurani dan keyakinan
bahwa Allah senantiasa dekat ini akan memancarkan nilai-nilai
spiritualitas. Nilai-nilai spiritualitas dalam motivasi akan melahirkan
motivasi yang positif, motivasi yang sarat dengan serangkaian
langkah-langkah spiritual dan optimisme terhadap keberhasilan.
hati mengaktifkan nilai-nilai kita yang terdalam, mengubahnya dari sesuatu yang kita pikir menjadi yang kita jalani. Hati mampu mengetahui hal-hal mana yang tidak boleh, atau tidak dapat diketahui oleh pikiran kita. Hati adalah sumber keberanian dan semangat, integritas serta komitmen. Hati
adalah sumber energi dan perasaan mendalam yang menuntut kita untuk
melakukan pembelajaran, menciptakan kerjasama, memimpin, dan melayani.
kecerdasan
spiritual berkaitan erat dengan persoalan makna hidup. Menurutnya,
kecerdasan spiritual dapat menilai langkah-langkah hidup seseorang lebih
bermakna dibanding orang lain. Jadi hidup tidak hanya kosong tanpa
makna yang jelas.
Manusia
yang berhasil memaknai hidup ini dengan spiritualitas akan memotivasi
dirinya untuk mengambil aktivitas yang terbaik, jauh dari perbuatan
mendholimi orang lain, menebarkan kebaikan dan kemakmuran dalam mencapai
impian.
dalam motivasi terdapat tiga elemen utama yaitu intensitas, arah, dan ketekunan individu dalam mencapai sasaran. Jadi
motivasi diri akan tumbuh positif bila integritas antara intensitas,
arah dan ketekunan dalam mencapai sasaran dapat terwujud.
Selain
itu keyakinan bahwa Allah dekat akan melahirkan sikap optimisme yang
positif terhadap keberhasilan serta menumbuhkan nilai-nilai
spiritualitas yang memberikan manfaat bagi orang banyak. Impian yang dicapai pun menebarkan kemaslahatan.
*> Diambil dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar